Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memilih Profesi, Harus Diputuskan Secara Matang

Penting bagi kita mempertimbangkan keputusan memilih sebuah profesi. Karena, keputusan kita dalam memilih sebuah profesi, akan menentukan nasib kita di masa yang akan mendatang.

Memilih Profesi

Artinya, ketika kita mantap terhadap sebuah profesi. Pasti kita akan membela dan mempertahankan mati-matian terhadap profesi tersebut.


Kemudian, kita akan menjalankan dengan penuh kesabaran, ketekunan, jerih payah, bahkan jika pun perlu berdarah-darah pun tak apa. Karena, keputusan yang telah kita ambil, harus dipertanggung jawabkan.


Sedangkan bentuk pertanggung jawaban memilih sebuah profesi, adalah titik keberhasilan selama menggeluti profesi tersebut. Maka dari itu, setelah memilih profesi, kita harus berani untuk mensukseskan pilihan tersebut.

Memahami Sebuah Profesi

Perlu kita ketahui bersama, bahwa semua profesi di dunia ini adalah baik. Asalkan, profesi tersebut tidak melanggar norma agama, norma sosial, dan norma negara.

Maka dari itu, kita tidak perlu takut memilih profesi apapun di dunia ini. Asalkan, kita merasa enjoy atas pilihan profesi yang telah kita putuskan.


Dan juga, kita tidak perlu minder atas profesi yang kita pilih, walaupun profesi tersebut dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat.


Karena, inti dari kita memilih profesi ialah, tidak melanggar norma-norma yang ada. Kemudian, kita tidak merugikan orang lain, atas pilihan profesi yang telah kita pilih.


Macam-Macam Profesi

Sebenarnya, banyak macam profesi yang ada di dunia ini. Akan tetapi, saya coba klasifikasikan profesi yang banyak tersebut ke dalam tiga bagian.

Pertama, profesi karyawan. Yaitu sebuah profesi yang menjadikan dirinya sebagai seorang pekerja di perusahaan ataupun bisnis milik orang lain. Dan orang yang memberikan kerja, dinamakan sebagai seorang bos.


Profesi karyawan ini banyak macamnya, dan tergantung pula besar dan kecil sebuah perusahaan. Makin besar sebuah perusahaan, maka akan makin besar dan banyak posisi karyawan di dalam perusahaan tersebut.


Contoh, karyawan bank, karyawan perusahaan jasa, karyawan pabrik, karyawan perusahaan air mineral, direktur perusahaan, dan lain sebagainya.


Kedua, profesi pebisnis. Yaitu, sebuah profesi yang bekerja untuk dirinya sendiri. Entah sebagai owner bisnis ataupun pemilik saham dari bisnis yang sudah ada.


Profesi bisnis, ada yang melakukan jual beli dalam bentuk produk. Dan ada pula jual beli yang berbentuk jasa.


Intinya, bisnis ialah profesi yang bekerja untuk dirinya sendiri. Entah dirinya sendiri secara langsung, ataupun dirinya sendiri melalui karyawannya.


Contoh, pebisnis bidang internet, pebisnis bidang jasa, pebisnis bidang tekstil, pebisnis buah-buahan, dan lain sebagainya.


Ketiga, profesi freelancer. Yaitu sebuah profesi yang ada di tengah-tengah antara seorang pebisnis dan juga karyawan.


Dibilang pebisnis, dirinya bekerja untuk dirinya sendiri. Dan dibilang karyawan, dirinya juga bekerja untuk orang lain. Karena, freelancer menerima order jasa atau pekerjaan dari orang lain.


Contoh, ghost writer, freelancer bidang jasa web design, freelancer jasa web master, freelancer jasa ojek online, dan lain sebagainya.


Keempat, profesi campuran. Yaitu sebuah profesi yang mencampurkan antara satu profesi dengan profesi lainnya. Artinya, satu profesi sebagai profesi utama, dan satunya lagi sebagai profesi sampingan.


Tentu, antara profesi sampingan tak mengganggu profesi utama. Sehingga, profesi sampingan malah membantu bertambahnya pendapatan dari profesi utama.


Contoh, dosen yang nyambi jualan baju secara online, karyawan bank yang nyambi sebagai seorang penulis, direktur perusahaan yang nyambi sebagai blogger, dan lain sebagainya.


Menekuni Profesi

Setelah kita mantap memilih sebuah profesi, maka langkah selanjutnya ialah menekuninya. Karena, inti dari memilih profesi ialah, bagaimana kita mau menekuni profesi tersebut.

Karena, dengan menekuninya, maka kesuksesan yang menjadi impian kita semua, baru akan tercapai. Tanpa ditekuni, pastinya akan sulit tercapai.


Tentu, mencapai kesuksesan dari profesi yang telah kita pilih, waktunya akan bermacam-macam. Ada yang membutuhkan waktu sebentar, waktu sedang, dan waktu yang cukup lama.


Perlu kita ingat, lamanya waktu untuk mencapai kesuksesan, adalah dinamika dalam menjalani sebuah profesi. Bagi orang yang tak mau melewati dinamika, bisa dipastikan dirinya tak akan mengecap suksesnya atas profesi yang telah dipilihnya.


Hal Yang Harus Dihindari

Ada satu hal yang harus kita hindari dalam memilih profesi. Yaitu gonta-ganti profesi yang kita tekuni. Padahal, untuk mencapai kesuksesan dari sebuah profesi, haruslah ditekuni dalam jangka waktu yang cukup lama.

Sebagai contoh, 2 tahun kita menekuni dunia bisnis. Karena dunia bisnis tak baik, maka 2 tahun kemudian kita memilih dunia karyawan. Dan, karena dunia karyawan tak baik, maka 5 tahun kemudian kita memilih profesi freelancer.


Bayangkan saja, selama 9 tahun kita gonta-ganti profesi. Seandainya kita menekuni di satu bidang saja, umpamanya karyawan, pasti karir yang dimiliki telah mencapai titik karir yang tinggi. Entah sebagai direktur ataupun komisaris.


Begitu juga, jika seandainya kita memilih profesi pebisnis ataupun freelancer. Waktu 9 tahun rasa-rasanya cukup untuk mengembangkan bisnis yang kita miliki. Atau bahkan, sudah bisa membuka cabang di beberapa daerah.


Penutup

Maka dari itu, janganlah main-main dalam memilih profesi. Jangan sampai, kita memilih suatu profesi hanya gara-gara kita mentok belum mendapatkan panggilan kerja, belum memiliki modal untuk berbisnis, dan berbagai macam alasan lainnya.

Sehingga, kita menjerumuskan diri pada profesi yang sebenarnya tak pernah kita sukai. Karena, menjerumuskan diri pada hal yang tak disukai, adalah kesalahan fatal bagi diri kita dalam memilih sebuah profesi.



Oleh karena itu, setelah kita memutuskan untuk memilih sebuah profesi, maka tekunilah profesi tersebut. Jika tidak ditekuni, pastinya profesi yang kita pilih tidak akan memberikan manfaat terbaik untuk kita.


Selamat  memilih dan menentukan profesi kita masing-masing…!