Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Deteksi 4 Hal Dalam Bisnis Sebelum Bangkrut

Dahulu kala, seorang pebisnis dapat memaksakan kehendak hatinya untuk memasarkan produk dan jasanya pada konsumen. Sehingga, si konsumen pun dengan senang hati, mau meng-konsumsi produk dan jasa yang dihasilkan si pebisnis.

Bisnis Bangkrut

Namun, saat ini pola yang dibangun terbalik 180 derajat. Di mana, pebisnis harus mengikuti kemauan konsumen. Jika pun ada pebisnis yang masih tidak mau mengikuti kemauan konsumen, maka siap-siap akan ditinggalkan oleh konsumen.

Nah lho…!! Jangan salahkan konsumen, jika konsumen loyal yang Anda miliki, ternyata tiba-tiba berpaling dari bisnis yang Anda jalankan. Dan kemudian, memutuskan untuk mengkonsumsi produk dan  jasa yang lainnya.

Untuk itu, sebelum pelanggan, khususnya konsumen loyal Anda berpindah hati pada yang lain, ada baiknya deteksi empat hal dalam bisnis yang sedang Anda jalankan. Sehingga, Anda memiliki kesiapan dan persiapan matang untuk tetap mempertahankan pelanggan, khususnya konsumen loyal yang Anda miliki.

Pertama: Persaingan Bisnis

Persaingan dalam dunia bisnis, merupakan hal yang tak dapat dihindari untuk saat ini. Mulai dari bisnis yang hanya bermodalkan Rp 1 juta, hingga bisnis dengan modal Rp 1 triliun lebih. Di mana, mereka sama-sama merayu hati konsumen, agar mau meng-konsumsi produk dan jasa yang dihasilkan.

Di satu sisi, persaingan merupakan hal positif untuk menciptakan dinamika produk dan jasa yang semkin baik ke depannya. Sehingga, adanya persaingan pebisnis, akan selalu memperbaiki produk atau jasa yang dihasilkan, untuk lebih baik ke depannya.

Hal yang perlu ditegaskan, persaingan yang terjadi merupakan persaingan yang sehat. Sehingga, adanya persaingan sehat, akan mampu melahirkan berbagai macam inovasi bisnis. Dan inovasi bisnis, tentu akan membawa kemudahan kepada konsumen. Yang pada akhirnya, konsumen-lah yang akan diuntungkan oleh pebisnis.

Sedangkan di sisi lain, adanya persaingan bisnis akan menumbangkan bisnis lain, yang tak siap masuk ke dalam arena persaingan. Bagi mereka yang tak siap bersaing, maka siap-siap bisnis yang dijalankan gulung tikar alias bangkrut.

Selan itu, adanya persaingan juga terkadang melahirkan hal-hal negatif, yang membuat pebisnis melakukan berbagai cara, untuk mempertahankan konsumennya agar tetap mau meng-konsumsi produk dan jasa yang dihasilkannya. Mulai dari kecurangan yang bersifat terang-terangan, hingga kecurangan yang kasat mata.

Nah….! Sebelum bisnis yang kita jalankan jatuh bangkrut, ada baiknya kita menyadari sedini mungkin, bahwa persaingan itu pasti akan datang. Apalagi, konsumen saat ini telah menganut konsep “WORLD IS FLAT”.

Dengan kecanggihan teknologi, apa yang ada di daerah terpencil Indonesia, dapat dipasarkan di Amerika Serikat hanya dengan hitungan detik. Yaitu dengan menggunakan internet. Artinya, adanya persaingan menciptakan dua hal, yaitu peluang dan tantangan.

Pebisnis yang mampu mendeteksi peluang sejak dini dari adanya persaingan, bisa dipastikan akan melahirkan berbagai macam inovasi dari bisnisnya. Dan bahkan bukan saja inovasi yang terjadi, akan tetapi mampu menciptakan produk turunan untuk penetrasi pasar.

Begitu juga sebaliknya, pebisnis yang tak dapat mendeteksi sejak awal, bahwa adanya persaingan akan mematikan produk dan jasa yang dihasilkan, dan dirinya tidak mempersiapkan inovasi terhadap bisnis yang dijalankan, maka bersiap-siaplah untuk gulung tikar.

Untuk melihat contoh ril, cobalah kita keluar rumah, perhatikan kanan-kiri ketika pergi bekerja atau ketika pergi ke suatu tempat. Dipastikan, banyak produk dan jasa baru yang ditawarkan dengan pengusaha baru. Begitu juga sebaliknya, banyak produk dan jasa yang ditawarkan tutup alias bangkrut.

Hal tersebut, dapat menjadi salah satu parameter (alat ukur) bahwa persaingan dalam dunia bisnis pasti adanya. Dan pilihannya hanya ada dua, mau bertahan atau tutup alias bangkrut.

Kedua: Daya Saing Bisnis

Nah, setelah mengetahui bahwa dalam dunia bisnis persaingan merupakan hal yang pasti akan datang, tugas selanjutnya ialah menelisik, apakah bisnis yang dijalankan memiliki daya saing yang kuat. Karena, adanya persaingan harus diimbangi dengan daya saing, untuk mempertahankan bisnis  yang dijalankan, dan kemudian memajukan menjadi bisnis yang lebih besar ke depannya.

Daya saing ibarat amunisi yang harus dan mesti dimiliki oleh seorang pebisnis. Jika Anda sebagai pebisnis tidak memiliki daya saing yang kuat, ya siap-siap saja bisnis yang dijalankan akan terjungkal oleh pesaing-pesaing yang lebih siap dengan daya saing-nya.

Bila kita telisik lebih mendalam, daya saing merupakan kesiapan dan persiapan yang matang, yang harus dimiliki oleh pebisnis, dalam menjalankan bisnis yang dibangun. Daya saing dapat berbentuk pricing yang masuk akal, kecanggihan teknologi dalam memasarkan, kehandalalan produk dan jasa yang dihasilkan, hingga kecepatan dan ketepatan produk dan jasa yang dihasilkan sampai ke konsumen.

Beberapa hal tersebut, tak banyak pebisnis yang memperhatikannya. Khususnya bagi pebisnis yang masih start-up. Padahal, hal tersebut merupakan kata kunci, agar produk dan jasa  yang dihasilkan cepat terserap pasar.

Dan hal yang harus diperhatikan dari daya saing, setiap pebisnis itu wajib punya satu keunggulan daya saing produk dan jasa yang paling menonjol. Karena, hal tersebut akan menjadi satu kekuatan daya saing, yang akan mampu mempertahankan hati pelanggan atau konsumen loyal.

Umpamanya, jika makanan, cita rasanya harus nikmat dan tak bisa di-copy-paste produk lain; jika berbentuk suatu produk seperti baju, pakaian, dll, harus benar-benar memberi kenyamanan bagi konsumen; jika berbentuk jasa, jasa yang dihasilkan harus-benar dan tidak ada komplen, bahkan berani memberikan garansi 100%; dan masih banyak contoh lainnya.

Jika bisnis yang Anda jalankan belum memiliki daya saing yang dapat ditonjolkan, mari ciptakan daya saing tersebut. Sehingga bisnis yang dijalankan mampu melewati siklus bisnis yang sedang berjalan.

Ketiga: Strategi Bisnis

Strategi bisnis adalah cara seorang pebisnis merebut pasar, dan kemudian menciptakan konsumen loyal atas produk dan jasa yang dihasilkan. Strategi bisnis, ialah sebuah konsep manajemen yang terintegrasi, mulai dari bagian manajemen, bagian produksi, bagian distribusi, hingga bagian pemasaran.

Adanya strategi bisnis yang matang, diharapkan mampu menghasilkan produk dan jasa yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Pertanggung jawabannya, bukan hanya di dunia saja, akan tetapi di akhirat juga brooo….!

Anda sebagai owner dari bisnis yang dijalankan, harus mampu menciptakan strategi jitu. Jangan sampai, Anda menjalankan bisnis asal-asalan. Seperti asal jalan dulu, asal buka dulu, asal mulai dulu, asal konsumen mengenal dulu, dan berbagai macam asal lainnya….!

Ini tidak bagus, Anda tetap harus bisa meciptakan produk dan jasa  yang bisa dipertanggung jawabkan. Tentu dengan strategi yang baik dan super maknyusssss….! Sehingga tercipta konsumen loyal, dari produk dan jasa yang dihasilkan bisnis Anda.

Keempat: Perjuangan Bisnis

Akhir dari strategi adalah perjuangan bisnis. Sebaik apapun strategi bisnis yang Anda ciptakan, jika Anda dan karyawan Anda tidak mau berjuang hingga berdarah-darah untuk menciptakan konsumen-loyal, maka jangan harap bisnis yang Anda jalankan akan bertahan lama.

Perjuangan mempertahankan bisnis dari produk dan jasa agar bisa terserap oleh konsumen, menjadi penentu keberlansungan bisnis yang dijalankan. Jika tidak mau berjuang berdarah-darah, sebaiknya cepat-cetat tutup saja bisnis yang Anda jalankan. Karena, Anda hanya akan kehilangan modal dan waktu yang sangat berharga.

Namun, bagi Anda yang siap untuk berjuang hingga titik nadir dan bahkan hingga titik darah penghabisan, maka kobarkanlah semangat tersebut. Berarti Anda merupakan pebisnis sejati, yang sedang ditunggu-tunggu oleh kesuksesan di kemudian hari.

Selamat beraktivitas, dan semoga kita sebagai pebisnis mampu mendeteksi empat hal tersebut, sebelum semuanya terlambatttt…!